Daftar Blog

Search My Blog

Minggu, 01 September 2013

Journey to the East : Jakarta - Bali - Lombok - Sumbawa - Komodo - Flores part 1

Bima - Sape, Pelabuhan Sape terlihat dari kejauhan
Long weekend tahun 2013 akhirnya tiba juga, touring yang sudah jauh - jauh hari di rencanakan oleh rekan - rekan dari kaskus. Perjalanan kali ini memakan waktu 16 hari. Memang agak lama karena sedikit ada perubahan waktu kumpul dan ada yang berberapa batal ikut Sailing trip Komodo nya. Perjalanan kali ini saya mengambil rute yang mudah dan santai saja agar tenaga tidak terlalu abis dan cepat sampai terutama rute Jawa.


  • Rute Jawa : Jakarta - Cirebon - Semarang - Tuban - Lamongan - Krian - Sidoarjo - Pasuruan - Situbondo - Pelabuhan Ketapang.
  • Rute Bali : Pelabuhan Gilimanuk - Singaraja - Kintamani - Bangli - Gianyar - Pelabuhan Padang Bae
  • Rute Lombok : Pelabuhan Lembar - Cakranegara - Labuan - Pelabuhan Kayangan
  • Rute Sumbawa : Pelabuhan Pototano - Sumbawa Besar - Dompu - Bima - Pelabuhan Sape
  • Rute Flores : Labuan Bajo - Ruteng - Aimere - Banjawa - Ende - Desa Moni - Kelimutu.


Perjalanan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2013 dengan titik kumpul di Kalimalang sekitar jam 1 subuh. Setelah berkumpul semua perjalanan langsung saja dimulai agar cepat sampai di Bali dan bisa segera beristirahat. Memasuki Cikampek, Pantura Jabar, lalu lintas aman terkendali lancar tanpa hambatan 1 pun. Kecepatan bisa dillaju hingga 90 s/d 100Kpj. Tiba di Cirebon sekitar jam 5-6 pagi, langsung saja sarapan Empal Gentong di samping mini market. pada saat iseng - iseng mengecek motor ternyata breket lampu tembak FF75 saya ada yang patah, langsung saja saya beli isolasi di mini market untuk mengikatnya agar tidak tambah parah.

Setelah selesai mengikat sekitar jam 7 pagi perjalanan dilanjutkan kembali hingga sampai Kendal untuk melaksanakan ibadah sholat Jumat sekalian makan siang disana. Cuaca saat itu sangat panas terik sehingga tak berlama kami beristirahat dan melanjutkan kembali perjalanan hingga tiba di Lamongan breket Foglamp Luxeon saya patah sebelah kiri setelah melalui jalur Tuban sangat bergelombang. Langsung saja berhenti dipinggir jalan untuk mengikat kembali menggunakan kabel ties dan isolasi seadanya. Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali hingga tiba di Sidoarjo untuk beristirahat sebentar. Pada saat beristirahat saya mengecek kembali kondisi motor termasuk breket - breket, dan ternyata breket lampu Foglamp Luxeon yang sebelah kanan hampir patah. Tanpa banyak pikir lagi langsung saja saya patahkan dan di ikat dengan kabel ties dan isolasi. Sungguh aneh semua masalah ada di penerangan (sebelumnya pada saat di Kudus saya merasa ada baut yang lepas dari batok head lamp dan mengenai paha saya, dan ternyata setelah di cek di Bali, baut dudukan head lamp ke rangka lepas 1 pada saat di Kudus)

Tiba di Pelabuhan Ketapang tanggal 10 Agustus 2013 siang hari. Langsung saja menyebrang dengan menggunakan ferry dan segera beristirahat. Angin kencang di ferry membuat badan saya langsung drop karena seharian tidak tidur. Hingga tiba di pelabuhan Gilimanuk langsung merapat ke mini market terdekat untuk beristirahat karena cuaca pada saat itu sangat panas. Dari pelabuhan Gilimanuk perjalanan dilanjutkan kembali via Utara Bali menuju Singaraja kurang lebih 3 jam. Tiba di Singaraja hari sudah sore dan langsung makan siang. Setelah itu berangkat lagi menuju Gianyar via Kintamani, Bangli.

Memasuki Kintamani hari sudah mulai gelap dan mulai menanjak terus hingga bertemu dengan udara yang dingin ala Dieng. Perjalanan diteruskan lagi, menanjak terus dan semakin dingin dan akhirnya tiba di puncak dekat dengan danau Batur, udara dingin mencapai puncaknya, dinginnya seperti di penanjakan Bromo, jari - jari tangan mulai beku dan mulai susah menarik kopling, kadang sesekali menggosokan jari tangan kiri ke paha agar aliran darah di jari lancar dan bisa menarik kopling kembali. Setelah itu perjalanan mulai turun ke arah Bangli, udara mulai menghangat seperti di Puncak pass. dan akhirnya tiba di Basecamp kami di dekat Bangli, dan kami beristirahat 2 hari 2 malam setelah seharian tidak tidur.

Keesokan harinya berkeliling di Gianyar

Gianyar masih sepi, sedang berlangsung upacara adat

Kota Gianyar, Bali

Tanggal 12 Agustus 2013 tepat tengah malam kami berangkat dari Bali menuju Lombok dan langsung lanjut ke Sumbawa. Hanya 1/2 - 1 jam saja dari Gianyar menuju pelabuhan Padang Bae, tetapi kami baru dapat menyebrang pada jam 4 subuh dikarenakan sedang menunggu salah seorang rekan kami yang akan ikut ke Flores, dan akhirnya waktu terbuang cukup banyak di pelabuhan Padang Bae sekitar 3 jam. Penyebrangan kali ini memakan waktu sekitar 4 jam yang dapat digunakan untuk beristirahat di ferry.

Penyebrangan dari Bali ke Lombok dan sebaliknya Rp 112,000.- harga naik sebelumnya tahun lalu Rp 101,000.-
Sunrise di selat Lombok

Sunrise di selat Lombok
Sunrise di selat Lombok

Tiba di pelabuhan Lembar kami langsung bergegas menuju pelabuhan Kayangan, setelah sebelumnya saya merapat sebentar di bengkel dekat dengan kota Mataram untuk mengganti oli mesin dan membersihkan filter udara lalu makan siang di daerah Lombok tengah. Kami tiba di pelabuhan Kayangan sekitar jam 2 siang dan langsung membeli tiket untuk langsung menyebrang ke Sumbawa. Lama penyebrangan dari Lombok ke Sumbawa sekitar 2 jam.

Penyebrangan dari Lombok ke Sumbawa dan sebaliknya Rp 53,000.-
Dan akhirnya saya tiba di Sumbawa untuk pertama kalinya. Begitu keluar dari pelabuhan kami langsung menuju kota Sumbawa Besar selama kurang lebih 3 jam. Jalur dari pelabuhan Pototano menuju Sumbawa Besar agak rusak dengan berberapa titik perbaikan jalan, banyak hewan liar & hewan ternak di tengah jalan, dan berberapa tumpukan batu kerikil serta tumpahan pasir di jalan, ditambah lagi hari sudah semakin gelap. Akhirnya kami memutuskan untuk menginap semalam di kota Sumbawa Besar di penginapan Sernu Raya.

Tiba di pelabuhan Kayangan
Suasana pelabuhan Kayangan
Pelabuhan Kayangan background Gunung Rinjani
Pelabuhan Kayangan
Perjalanan menuju pelabuhan Pototano, Sumbawa
Persiapan keluar ke dermaga Pototano
Keluar dari pelabuhan Pototano menuju kota Sumbawa Besar
Pengecekan motor sebelum menuju kota Sumbawa Besar
Keesokan harinya, pagi hari sekitar jam 6 kami bertolak menuju pelabuhan Sape melalui kota Dompu dan Bima. Sepanjang perjalanan aspal jalan sangat bagus standar international, tidak ada yang berlubang sama sekali dan lengkap dengan garis marka jalan serta rambu - rambu petunjuk. Jalur dari Sumbawa Besar menuju Dompu mirip seperti jalur menyusuri Senggigi di lombok dengan pemandangan laut langsung di sepanjang pinggir jalan. Walaupun aspal sangat bagus namun kami tidak bisa melaju dengan kecepatan tinggi karena banyak hewan liar / ternak warga yang dibiarkan di tengah jalan dan banyak juga tumpahan pasir serta kerikil dari bahu jalan

Aspalnya asik buat nikung
Sepanjang perjalanan dapat view laut seperti di Lombok
Posisi baru keluar dari kota Sumbawa Besar
Ketemu lagi seperti ini, aspalnya bagus
Menghadap belakang seperti ini, view laut langsung
Lalu ketemu seperti ini, lautnya jernih
Menuju Dompu masih di pinggir laut
Lautnya sangat jernih
Lalu jalan sedikit ketemu lagi laut
Masih menyusuri Sumbawa sebelah Utara menuju Dompu
Dan ternyata ini penyebabnya aspal bisa sangat bagus
Harusnya seperti ini standar jalan raya di Indonesia, lengkap dengan garis marka dan rambu - rambu
Jalan terus lagi ketemu seperti ini, sangat mirip dengan di Lombok
Pulau Sumbawa gak melulu gersang, ada hijaunya juga
Sudah jalan sekitar 128 km dari kota Sumbawa Besar menuju Dompu
Jalan sedikit ketemu tikungan patah seperti ini, jalan bagus dan rata tapi banyak batu kerikil dan pasir di jalan
Tikungan patah menuju Dompu tampak depan
Tampak belakang
Jalan sedikit lagi ketemu lagi tikungan
Asik buat rebahan jalur Sumbawa
Dan ketemu lagi laut Utara Sumbawa
Aspal banyak pasir yang berasal dari bahu jalan, harus hati - hati
Kadang ada iklan lewat, jadi harus extra hati - hati
Lagi - lagi banyak pasir

Dan banyak kerikil tumpah ke jalan
Ketemu lagi laut Utara Sumbawa
Semakin dekat dengan Dompu
Masih terasa natural wilayah Sumbawa
Memasuki Dompu jalanan mulai nanjak membelah bukit
Pemandangan laut terakhir sebelum masuk ke kota Dompu
Mulai nanjak membelah bukit untuk menuju Dompu dan Bima
Memasuki Dompu kami sempat beristirahat tidak jauh dari penunjuk arah ini
Dan akhirnya kami tiba di Bima yang wilayahnya dipinggir laut
Untuk menuju pelabuhan Sape kami harus melewati bukit sekali lagi sekitar 1-2 jam perjalanan
Pintu keluar kota Bima menuju Dompu
Pada saat beristirahat di pinggir pantai Bima, kami sempat menonton seseorang melatih dan sekaligus memandikan kuda di laut
Kuda berlari di atas air laut
Dan dibawa ke tempat yang lebih dalam
Dan semakin dalam lagi
Lebih dalam lagi
Dan akhirnya hanya tinggal terlihat kepalanya saja.. hebat

Selesai beristirahat di Bima, perjalanan dilanjutkan kembali menuju pelabuhan Sape. Perjalanan menuju pelabuhan Sape mulai menanjak membelah bukit dengan tikungan - tikungan tajam di berberapa titik. Ditengah perjalanan kami sempat beristirahat sejenak di atas bukit karena udaranya yang segar.
Pemandangan dari atas bukit, dibalik ini pelabuhan Sape terlihat
Overview dari warung tempat istirahat
Begitu kami beristirahat di warung ini, banyak penduduk lokal mendatangi kami dan tak jarang menggunakan motor saya sebagai odong - odong hahaha
Tak berlama kami beristirahat, perjalanan dilanjutkan kembali menuju pelabuhan Sape sekitar 1/2 jam. Setelah sampai di pelabuhan Sape kami bermalam di sebuah hotel di depan pelabuhan karena loket tiket penyebrangan ke Labuan Bajo baru dibuka setiap pagi sekitar jam 7

Tiba di pelabuhan Sape, hotel berada di sebelah kanan foto
Tiba di pelabuhan Sape, loket masih tutup terpaksa bermalam di Sape

Bersambung ke part 2



Reno Erasmus

6 komentar:

  1. pulau flores belum terliput, Gan

    BalasHapus
  2. Salam sesama Priderian,Ane dari Chapter Depok gan a.k.a CADAS

    Agan Chapter mana y??

    Semoga ane juga bisa nyusul bawa motor ke bali,,hehe

    BalasHapus
  3. Wowww keren...
    Anakku kmrn brkt dr jogya ber 10. Skrg mrk sdh di bali. Bsok subuh br nyeberang ke lombok. Tujuan utama ke sumbawa utk misi " 1000 buku utk anak2 Sumbawa "
    Smg bs sehat selamat spt anda.
    Tulisan ini membantu sy sbgi ortu ttg medan yg akan dilewati anak2 kami. Tks

    BalasHapus
  4. kalau. di bali nanjak bangad gak gan???

    BalasHapus