Daftar Blog

Search My Blog

Rabu, 19 November 2014

Journey to the West : Jakarta - Lampung - Sumatra Selatan - Jambi - Riau - Sumatra Utara - Aceh - Sabang Part 2


Danau Toba, Sumatra Utara
Part 1

Setelah tiba di pelabuhan Ulee Lheue, saya sempat berkeliling kota Banda Aceh sambil mencari penginapan dan makan. Sambil makan, saya sempatkan browsing mencari penginapan di kota Banda Aceh, setelah selesai makan saya menuju penginapan tersebut dan sempat tanya jalan kepada pengendara motor lain yang bekerja sebagai PNS dan ternyata mantan member salah satu club motor. Langsung saya diantarkan sampai ke depan hotel. Setelah selesai mengobrol, saya menuju kamar hotel untuk beristirahat.

Keesokan harinya sekitar jam 6 pagi saya bertolak menuju Danau Toba. Rencana awal bermalam di sekitar Berastagi, berhubung kondisi cuaca yang kurang bersahabat akhirnya saya bermalam di kota Medan. Pada saat saya bangun dari tidur, cuaca pada saat itu di kota Banda Aceh sedang turun hujan deras. Hingga saya memanaskan motor dan packing barang bawaan, hujan masih turun dengan deras. Karena jarak yang ditempuh cukup jauh dan saya berusaha menghindari malam, terpaksa saya menggunakan jas hujan dari penginapan. Pada saat saya tiba di Sigli, hujan telah reda dan saya beristirahat di sebuah mini market tetapi saya tidak melepas jas hujan karena langit masih mendung. Setelah selesai beristirahat saya melanjutkan perjalanan menuju Bireun, Lhokseumawe, Langsa dan Kuala Simpang dengan rute yang sama dengan keberangkatan. Memasuki Bireun cuaca sangat panas dan saya beristirahat kembali di sebuah mini market sambil makan siang dan melepas jas hujan. Setelah selesai beristirahat cukup lama, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Medan. Pada saat setelah keluar dari Lhokseumawe, hujan turun dengan deras lagi, dan saya menepi di pinggi jalan untuk langsung memakai jas hujan. Jarak pandang pada saat itu sekitar 20 meter, membuat saya harus ekstra hati - hati dan pelan, tidak jarang saya menyalakan sein selama perjalanan sebagai penanda bagi kendaraan lainnya. Setelah melewati Langsa dengan sangat pelan karena masih hujan deras, akhirnya saya tiba di Kuala Simpang sekitar jam 5 sore, dengan cuaca gerimis. Pada saat akan keluar dari kota Kuala Simpang saya merasa ada yang aneh dengan ban belakang motor. Setelah di cek ternyata ban kempes dan sepertinya bocor tipis. Cukup sulit mencari bengkel ban  pada saat akan Maghrip. Setelah tanya - tanya sama warga, dan ternyata bengkelnya tetap tutup, akhirnya saya paksakan jalan menuju Sumatra Utara. Ternyata tidak jauh setelah keluar dari kota Kuala Simpang, saya menemukan bengkel ban, langsung saya mengisi angin karena bengkel tersebut tidak bisa menambal ban tubbles. Setelah selesai mengisi angin, langit sudah gelap perjalanan di lanjutkan kembali dan kecepatan kendaraan saya tambah karena sudah tidak turun hujan dan saya tetap masih menggunakan jas hujan sebagai antisipasi kehujanan di kawasan hutan sawit perbatasan Aceh dan Sumatra Utara. Pada saat sedang berada di kawasan hutan sawit hujan turun kembali dengan derasnya dengan jarak pandang 20 meter di tambah lagi tidak ada penerangan jalan umum, membuat saya harus jalan dengan sekitar 40KPJ saja. Saya sempat cemas juga karena saya hanya memacu kendaraan dengan pelan, sendirian di hutan itu, tidak ada kendaraan yang lewat. Sedikit demi sedikit saya lewati sambil memperhatikan kanan kiri, bahkan di atas bukit di tengah hutan pun saya masih harus menerobos banjir yang cukup dalam, setinggi AP boot saya. Setelah melewati banjir, saya sempat berhenti sejenak di tengah jalan sambil mengecek mesin, beruntung motor tidak mogok dan tidak ada masalah. Perjalanan saya lanjutkan kembali hingga memasuki provinsi Sumatra Utara dan beristirahat di sebuah mini market di Pangkalan Brandan. Di Pangkalan Brandan saya beristirahat cukup lama sambil makan ayam goreng, sempat ada tukang bentor yang memberi saya nasi untuk disantap sama ayam yang saya beli, terima kasih banyak bang.. :D (kondisi pada saat itu masih turun hujan dengan deras dan sangat sulit mencari warung yang jual nasi). Setelah hujan reda dan pamit kepada tukang bentor tersebut saya melanjutkan perjalanan menuju Medan, dan tiba di penginapan sekitar jam 11 malam setelah sebelumnya beristirahat lagi di dekat Binjai.

Monumen pesawat Dakota DC 3, RI-001 yang berada di lapangan Blang Padang, Banda Aceh
Kota Banda Aceh jam 18:00 masih terang seperti jam 16:00 di Jakarta, setelah isi bensin mencari penginapan
Akan memasuki kota Langsa Aceh, Hujan terus dari Lhokseumawe Aceh sampai Pangkalan Brandan Sumatra Utara
Keesokan harinya sekitar jam 7 pagi saya bersiap menuju Danau Toba dengan rute Berastagi, Kabanjahe lalu masuk kawasan air terjun Sipiso Piso. Cuaca saat itu cerah di kota Medan, cukup sekitar 3 jam saja sampai ke Danau Toba dari kota Medan, dengan udara yang sangat segar di sepanjang Berastagi, Kabanjahe dan Danau Toba. Sepanjang perjalanan yang saya lalui, kondisi jalan sangat baik. Saya sempat beristirahat di sekitar Berastagi untuk sarapan sekaligus makan siang. Tiba di Kawasan air terjun Sipiso Piso saya parkir motor dekat dengan warung sekaligus menitip barang bawaan sama pemilik warung. Info dari pemilik warung agar saya segera turun ke bawah ke lokasi air terjun karena biasanya menjelang sore hari turun hujan. Segera saja saya turun melalui anak tangga yang cukup banyak

Sebelum memasuki kota Berastagi
Jalan lapang, udara sejuk menuju kota Berastagi
Makan pagi sekaligus makan Siang di Jl Jamin Ginting KM 54 Berastagi
Suasana alam yang sejuk di bukit Berastagi
Tempat parkir kendaraan.. Kawasan ini seperti kawasan 'puncak' nya Sumatra Utara
Uniknya dari sederatan tempat makan yang buka, hanya 1 yang menyediakan nasi, yang lainnya hanya jagung bakar, roti dan makanan ringan lainnya
Bangunan khas Tanah Karo
Monumen Berastagi
Hijau segar di Tanah Karo, tampak latar 2 gunung
Kantor Bupati Karo, sambil lewat menuju Danau Toba
Air Terjun Sipiso Piso, Danau Toba
Danau Toba, masih diluar area parkir Air Terjun Sipiso Piso
Posisinya dekat dengan loket karcis masuk kawasan air terjun Sipiso Piso
Danau Toba
Menuju ke dasar Air Terjun Sipiso Piso, Danau Toba makin jelas
Anak tangga yang harus saya lalui, kadang ada yang longsor jadi harus berhati - hati karena licin berpasir
Semakin turun , Langit mulai mendung, Info dari pemilik warung diatas, saya harus segera turun sebelum hujan
Ketinggian Air Terjun Sipiso Piso 120 meter, merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia

Danau Toba berada di dekat Terjun Sipiso Piso
Turun menuju dasar Air Terjun Sipiso Piso, terdapat rest area dengan view Danau Toba

Masih di lokasi parkir kendaraan
Danau Toba, mulai menuruni anak tangga
Air Terjun Sipiso Piso, Danau Toba

Semakin mendekati Air Terjun Sipiso Piso
Tiba di Dasar Air Terjun Sipiso Piso
Dasar Air Terjun Sipiso Piso, air mengalir menuju Danau Toba
Air Terjun Sipiso Piso, Danau Toba
Air Terjun Sipiso Piso setinggi 120 km, merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia
Air Terjun Sipiso Piso, Danau Toba
Dari sini air mengalir ke Danau Toba
Mengalir ke Danau Toba
Satu - satunya pedagang minuman yang jual di dasar air Terjun Sipiso Piso, isi tenaga persiapan naik anak tangga menuju parkir kendaraan
Tiba di parkir kendaraan Sipiso Piso, selanjutnya berkeliling komplek parkir
Danau Toba, view dari tempat parkir mobil
Dari sisi yang lain, , kondisi di Danau Toba sedang turun kabut dan akan hujan
Terdapat juga kebun tomat
Setelah selesai berkeliling, Saya sempat mengisi perut dahulu sebelum bertolak ke Jakarta dengan rute Danau Toba, Pematang Siantar, dan terus melewati jalur Jalan Lintas Timur Sumatra. Pada saat perjalanan menuju Pematang Siantar, hujan turun dengan rintik - rintik dengan kondisi aspal yang rusak bercampur dengan tanah sehingga jalan sangat licin dan saya terpaksa menurunkan kecepatan. Setelah berhasil melewati jalan rusak tersebut, hari mulai gelap, tiba - tiba baut breket lampu tembak FF75 saya patah dan hujan mulai turun dengan deras, terpaksa saya menepi di sebuah mini market sekitar 20KM sebelum memasuki kota Pematang Siantar. Setelah berhasil menggantung lampu tembak dengan seadanya, saya mengenakan jas hujan untuk melanjutkan perjalanan menuju kota Pematang Siantar. Tiba di kota Pematang Siantar sekitar jam 8 malam, saya beristirahat di salah satu rumah makan sambil mencari info penginapan untuk bermalam di kota.

Tiba pertama kali di kota Pematang Siantar, langsung makan dan cari info penginapan
Dapat penginapan di jalan Cipto, losmen murmer dan bersih..!!! dan banyak makanan
Baut breket lampu tembak FF75 patah, sementara di ikat pakai kabel ties dan bertahan sampai Jakarta


Bersambung ke part 3



Reno Erasmus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar