|
Selat Bali pagi hari |
Keesokan harinya sebagian sobat - sobat dari PRIDES akan pulang ke Jakarta dan ada yang ke Bromo, sedangkan saya akan melanjutkan perjalanan ke Lombok bersama teman - teman dari Kaskus.
Sambil menunggu teman - teman Kaskus dari Jakarta sampai, saya masih punya waktu luang selama sehari. Dan teman - teman dari Kaskus yang sudah sampai terlebih dahulu di Yogja mengajak saya untuk ke Tawangmangu. Ok hitung - hitung sebagai pemanasan dan mengenal karakter berkendara satu sama lain, dan tujuan akhirnya di air terjun Grojongan Sewu, Tawangmangu.
Rute yang kami lewati adalah Yogya, Klaten, Surakarta dan Tawangmangu. Kondisi lalu lintas relatif lancar dan berberapa titik padat akan kendaraan. Satu per satu kami lewati hingga tiba di Tawangmangu siang hari. Kondisi disana sangat ramai sekali bagaikan lautan manusia, bahkan di dalam hutan pun terdengar musik dangdut koplo yang sangat membuat bising dan menghilangkan suasana alam yang hening dan tenang.
|
Air Terjun Grojongan Sewu, Tawangmangu |
|
Ramainya air terjun Grojongan Sewu |
Tak berlama - lama kami disana, setelah makan siang kami langsung kembali ke Yogya lewat jalur yang sama, hingga sekitar jam 6 malam tiba di penginapan di dekat Ringroad Utara kota Yogyakarta. Tak berapa lama rombongan dari Jakarta pun tiba.
Keesokan harinya jam 7 pagi (sedikit terlambat dari yang direncanakan jam 5 pagi) kami bersiap menuju Bali melewati Cawas, Ponorogo, Tulungagung, Blitar, Lumajang, Jember, Banyuwangi dan Ketapang
|
Tiba di kota Ponorogo |
|
Kota Ponorogo |
|
Tak lupa bernarsis ria walau hanya di persimpangan lampu merah |
|
Tiba di Blitar |
|
Dipersimpangan kota Tulungagung |
|
Blitar 4 km lagi |
|
Cuaca yang cerah sangat menguntungkan buat riding |
|
Keluar dari Blitar, beristirahat sejenak, badan mulai terasa pegal |
|
Keluar dari Blitar, beristirahat sejenak |
Sekitar jam 5 kami sampai di pelabuhan Ketapang. Karena sudah sangat mengantuk saya langsung tertidur di kapal hingga hari sudah terang saya dibangunkan untuk bersiap - siap.
|
Sunrise di Selat Bali |
|
Sunrise di Selat Bali
|
|
Sunrise di Selat Bali
|
|
Sunrise di Selat Bali
|
|
Sunrise di Selat Bali
|
|
Sunrise di Selat Bali
|
Begitu tiba di pulau Bali, langsung kita mencari rumah makan yang buka untuk sarapan, dan ternyata rumah makan sekitar pelabuhan Gilimanuk tutup semua. Akhirnya kami terus melanjutkan perjalanan hingga dekat dengan kota Negara baru ketemu rumah makan yang buka.
|
Gerbang naga Gilimanuk |
|
Satu - satunya rumah makan yang buka pada saat pagi hari |
Setelah selesai makan, kami langsung menuju Kuta mencari penginapan sementara untuk beristirahat sebentar hingga malam, lalu menuju pelabuhan Padang Bai pada saat tengah malam untuk menyebrang ke Lombok.
|
Suasana Kuta, depan gang penginapan |
|
Pantai Kuta pada saat malam hari |
|
Pantai Kuta pada saat malam hari
|
|
Hard Rock Cafe Kuta, Bali |
Reno Erasmus
Menarik....
BalasHapusJika berkenan mampirlah ke blog aku juga yah.... klik disini jangan lupa komentarnya di bawah posting :) Trims.http://pembayun-mangir.blogspot.com/
terima kasih sudah mampir mas
HapusBerapa banyak orang Jawa yang terjebak cerita tendensius Ki Ageng Mangir, padahal Ki Ageng mangir adalah seorang mualaf yang sangat tinggi ilmunya, Pengislamanya menjadi kacau balau dengan adanya cerita pembunuhan dirinya oleh Kanjeng Panembahan Senopati, sehingga yang timbul adalah kepengecutan P.Senopati, padaha Mangir terbunuh oleh konspirasi yang tidak ingin kekuatan Mataram berkembang dengan adanya Mangir dalam jajaran kekuatan Mataram. Mangir memang terbunuh oleh batu gatheng dari belakang dengan kepala pecah, tetapi bukan oleh P Senopati melainkan oleh P.Ronggo.Ada banyak versi tentang Ki Ageng Mangir dan Kanjeng Ratu Roro Sekar Pembayun, namun kami dari pihak trah Mangir mempunyai versi yang sangat berbeda dari versi yang selama ini tercerita , baca blog kami http://pembayun-mangir.blogspot.com/ , akan anda temui kejuatan sesungguhnya trah Mangir adalah trah yang sangat mempersiapkan diri untuk menjadikan keturunannya tokoh pemimpin terbaik bangsa ini dimasa yang akan datang
BalasHapus