|
Gerbang pintu masuk Lampung, Menara Siger |
Perjalanan kali ini direncanakan bersama bro Bayu secara sembunyi - sembunyi atau yang biasa disebut mindik - mindik pada waktu seminggu sebelum perjalanan, untuk mengisi liburan Natal. Hingga pada hari H ikutlah 3 orang tambahan Encis, Bandhy, Wakwaw dan mas Agus bersama istri tercinta dari Cirebon.
Titik kumpul kami sepakat di sebuah SPBU di daerah Daan Mogot, Jakarta Barat jam 01:00 subuh sehabis misa malam Natal. Semua tiba di tikum on time, perjalanan kami lanjutkan menuju Merak tanpa ada kendala selama perjalanan. tiba di pelabuhan Merak sekitar jam 03, beli tiket kapal, dan menunggu kapal tiba. Kami menunggu sekitar 30 menit akhirnya tiba juga kapalnya. satu per satu kami memasuki kapal dan memarkir motor.
|
Antri akan memasuki kapal menuju pelabuhan Bakauheni |
|
Parkir kendaraan di kapal ferri |
|
free time di kapal, ada yang foto-foto, ada yang tidur, ada yang ngobrol |
|
Sunrise di Selat Sunda |
|
Sunrise di Selat Sunda |
|
free time di kapal, ada yang foto-foto, ada yang tidur, ada yang ngobrol |
|
Sunrise di Selat Sunda |
|
Salah satu pulau kecil di selat Sunda |
|
Barisan kapal tradisional di pelabuhan Bakauheni |
Setelah tiba di pelabuhan Bakauheni, perjalanan kami lanjutkan menuju menara Siger.
|
Menuju Menara Siger, dari kejauhan tampak laut Sunda |
|
Di Menara Siger, terlihat rumah - rumah penduduk disekitar pelabuhan Bakauheni |
|
Foto bersama di menara Siger |
Setelah puas menikmati pemandangan dari menara Siger kami lanjutkan kembali menuju Lampung, sebelumnya mampir dulu di sebuah rumah makan padang, di Simpang Raya.
|
Makan pagi di rumah makan Padang |
Setelah kenyang sarapan, perjalanan menuju Lampung kita kami lanjutkan kembali, Hingga tiba di pertigaan Kalianda, kami mampir dahulu di sebuah pantai yang memiliki pasir putih.
|
Menuju kesalah satu pantai di Kalianda, Lampung |
|
Salah satu pantai di Kalianda, pasirnya putih dan sepi pengunjung.. mantabbb |
Setelah puas nyantai di pantai, perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Lampung, untuk sowan ke Kucay Motorsport dan bro Akbar.
|
View menuju Bandar Lampung dari Bakauheni, daerah rawan kecelakaan karena tikungan tajam |
Keesokan harinya, kami bersiap menuju Way Kambas. Mas Agus sudah duluan menuju Way Kambas, karena keterbatasan waktu. Sebelumnya berangkat kami sarapan dahulu di depan penginapan dan sebagian ada yang kebengkel umum disebelah penginapan untuk ganti oli motor. Sambil menunggu ganti oli saya , Akbar dan Encis menuju bengkel resmi Bajaj, untuk mencari sparepart Bajaj. Ternyata sayang sekali bengkel resmi Bajaj sedang tutup.
|
Sarapan di Bandar Lampung, di depan penginapan, sarapan sangat sederhana tapi sangat enak dan kenyang |
|
Didepan penginapan di Bandar Lampung |
|
Didepan bengkel resmi Bajaj Lampung, menunggu teman - teman yang lain yang sedang ganti oli |
|
Sambil menunggu, jalan sedikit ke alun - alun kota |
Setelah menunggu di Bengkel Bajaj Lampung, tidak berapa lama akhirnya datang juga. Langsung saja kami menuju SPBU dan melanjutkan perjalanan menuju Way Kambas. Tiba di pintu lokel Way Kambas kami bertemu dengan mas Agus yang hendak pulang menuju Cirebon.
|
Tiba di pintu masuk Way Kambas, parkir di pinggir untuk membeli tiket masuk |
|
Bertemu mas Agus yang akan melanjutkan perjalanan ke Cirebon |
|
Tiba di gerbang pintu masuk Way Kambas |
|
Tiba di Way Kambas, sayang gajahnya tidak ada yang mendekat :( |
|
Disini juga ada gerombolan babi hutan dan anaknya, tentu saja sudah jinak |
|
Parkir motor untuk menikmati rujak |
|
Setelah puas, kami lanjutkan kembali perjalanan menuju Bakauheni dan Jakarta |
Perjalanan kami lanjutkan kembali menuju Bakauheni lewat lintas paling timur, jalan relatif mulus, tapi ada berberapa yang putus, terutama di berberapa 'turunan'. Sehingga mengakibatkan macet yang lumayan panjang. Tiba di Bakauheni disambut dengan cuaca yang mulai mendung, sepertinya penyebrangan kali ini tidak mulus seperti pada saat pergi. Dan ternyata benar... penyebrangan kali ini sangat menyiksa, ombak yang lumayan besar, angin kencang hingga air laut masuk kedalam palka kapal.. Kami harus berjuang untuk menjaga motor kami agar tidak jatuh lagi, sebelumnya sudah terjatuh 3 kali dan mengakibatkan tangki motor penyok karena terkena stang dari motor disebelahnya. Tak jarang saya sampai muntah berberapa kali karena angin laut yang sangat kencang, kapal yang oleng seperti film - film bajak laut dan bau pembakaran solar dari truk dan mobil yang menyalakan kendaraannya :( Perjalanan dari Bakauheni menuju Merak yang seharusnya dapat ditempuh 2-3 jam akhirnya molor hingga 4 jam lebih.
|
Tiba di Bakauheni, bersiap untuk cuaca buruk |
|
Pada saat akan berlayar, ombak sudah semakin besar, dan angin semakin kencang |
|
Suasana di palka kapal, semua pemilik motor turun ke palka untuk menjaga agar motornya tidak jatuh karena ombak |
Setelah sampai di Merak, kami berhenti dulu di mini market dekat pelabuhan untuk beristirahat, setelah perut kami kosong karena muntah dan kepala masih pusing, istirahat sekitar 1 jam, kami lanjutkan kembali menuju Cilegon dan beristirahat lagi di sebuah SPBU
|
Tiba di SPBU di Cilegon |
Tak berapa lama kami beristirahat, kami lanjutkan kembali menuju Serang untuk makan malam sekitar jam 11 malam. Di Serang kami mengontak bro Ijunk untuk merapat, sebagian dari kami menginap di Serang karena kondisi badan yang tidak fit sehabis dari penyebrangan Bakauheni ke Merak. Dan Saya tetap melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, karena esok harinya saya harus masuk kerja.
Keesokan harinya saya membaca berita baik dari media cetak maupun media elektronik bahwa kemarin terjadi badai yang mengakibatkan 3 kapal karam di pantai Merak, beruntung bukan kapal kami yang karam.
Reno Erasmus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar